Gelar Aksi Demo di Halaman Asrama, Mahasiswa, Pelajar Dan Masyarakat Tolikara Menolak Tegas Otsus Jilid II

oleh -972 views
oleh
Mahasiswa,pelajar dan masyarakat Tolikara saat menggelar aksi demo damai dihalaman asrama putra Tolikara menolak Otsus Jilid II.( Foto. Istimewa)

Kilaspapua, Jayapura- Puluhan mahasiswa, pelajar dan masyarakat Tolikara yang berada di Kota Jayapura menggelar aksi demo damai di Halaman Asrama Putra Tolikara,Kota Jayapura, Rabu (29/7/2020).  Dalam aksinya, mereka menolak dengan tegas diberlakukan otonomi khusus,(Otsus) Jilid II namun meminta Pemerintah pusat memberikan hak penentuan nasib sendiri. Penolakan itu berdasarkan kesepakatan bersama antara mahasiswa,pelajar, dewan gereja, tokoh perempuan, dewan adat , dan perwakilan masyarakat.

“Jadi kami mahasiswa, pelajar, dan masyarakat menolak Otsus jilid dua, dan kami meminta Pemerintah Indonesia memberikan kami hak penutupan nasib sendiri melalui Referedum. Untuk itu Pemerintah Indonesi harus segera gelar Referendum di Papua Barat,” tegas Timiles Wenda selaku pimpinan orasi, yang didampingi langsung oleh Ketua asrama putra, Yomiron penggu, Ketua asrama putri, dan Dilera Towolom.

Timiles Wenda menjelaskan, penolakan itu dilakukan. Karena selama 50 tahun lamanya, Pemerintah Indonesia menjalankan Otsus penuh dengan kebohongan bagi masyarakat Papua, yang mana tak ada kesejaterahan yang terwujud di Papua. Melainkan sebaliknya, sehingga dengan alasan itulah pihaknya menolak Otsus jilid ll.

Selain itu, pihaknya juga menolak dengan tegas pembentukan Panitia Khusus (Pansus) versi DPRP dan MRP, dan juga pihaknya menolak adanya pembangunan Kodim di Kabupaten Tolikara.

Lanjutnya, tak lupa juga pihaknya atas nama mahasiswa, pelajar, dan masyarakat Tolikara, meminta dengan tegas segera tarik militer organik dan non organi dari Kabupaten Puncak Jaya, Nduga, Timika, Puncak Papua, dan Intan Jaya.

“Semua ini kami tolak, karena kami ingin menentukan nasib sendiri diatas tanah kami. Oleh sebab itulah kami mahasiswa dan pelajar se-Indonesia pada prinsipnya akan tetap berdiri pada pendirian kami terkait beberapa penolakan yang kami nyatakan tersebut. Untuk itu kami harap Pemerintah Pusat bisa memahami baik tentang apa yang sudah kami tolak,” ujarnya.(Ty)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *