Kilaspapua, Jayapura- Komandan Korem,( Danrem) 172/PWY Kolonel Inf J. Binsar Parluhutan Sianipar menyebutkan, kondisi 5 jenazah korban Heli MI-17 yang hilang kontak sejak tanggal 28 Juni 2019 lalu terlihat masih utuh. Hal itu terjadi, karena cuaca disekitar yang terbilang sangat dingin dengan rata-rata kelembapan udara 0-5 derajat, bahkan diwaktu malam bisa mendekati 0 derajat.
“ Tadi waktu melakukan pemantuan dari udara dilokasi jatuhnya Heli MI-17 dengan menggunakan kamera terlihat, 5 jenazah masih utuh. Sementara untuk yang lain belum terlihat, itu dikarenakan mungkin tertimbun puing-puing pesawat. Dari, 12 penumpang Heli MI-17, 5 jenazah terlihat, bentuknya masih utuh seperti, muka, badan, kepala,mulut,hidung, bahkan giginya masih kelihatan,” kata Binsar dalam rekaman yang dikirimkan dan diterima Redaksi Kilaspapua.Com, Jumat (14/2/2020).
Danrem menambahkan, tim evakuasi diperkirakan sekitar pukul 12.00 tiba dilokasi jatuhnya Heli MI-17. Setibanya, tim evakuasi akan berupaya mengeluarkan jenazah yang tertimpa puing-puing heli. Diharapkan,tim mampu menyelesaikan evakuasinya sehingga, jenazah langsung dibawa ke Oksibil lalu diterbangkan ke Jayapura namun semuanya itu tergantung cuaca,” tambahnya.
Makanya, setelah tim evakuasi dilokasi, Danrem mengatakan, proses evakuasi jenazah yang akan utama dilakukan sekaligus mengambil, FDR ( Perekam Data Penerbangan atau,( flight data recorder) dan perekam suara kokpit,(cockpit voice recorder) CVR. Itu semacam black box,( Kotak hitam).
“ Jadi, proses evakuasi yang kita lakukan adalah, pertama evakuasi jenazah kemudian mengambil FDR atau black box ,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Heli MI-17 dengan Nomor Registrasi HA-5138 milik Penerbad TNI AD dilaporkan hilang kontak pada melaksanakan misi pendorongan logistik ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Distrik Okbibab, Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Heli MI-17 itu dilaporkan berpenumpang, 12 orang yang terdiri dari, 7 orang kru dan 5 orang personil Satgas Yonif 725 /WRG.