Kilaspapua, Keerom- Proyek pembangunan dermaga atau tempat tambatan perahu yang berlokasi di Dusun Ofbet/Maket,Kampung Torpones, Distrik Towed, Keerom tahun 2019 senilai Rp 1 Milliar dinilai tak layak, pasalnya dibangun tepat di Kali kecil sehingga warga setempat kini menggunakannya, sebagai tempat cuci piring dan baju.
Dari keterangan warga setempat bahwa, dermaga tersebut seharusnya hadir di sebuah sungai atau laut, di Keerom, namun justru hadir di sebuah kali kecil. Alhasil, warga menjadikannya sebagai tempat sehari-hari.
Dari release yang diterima Redaksi Kilaspapua.Com . Terungkap hal itu, setelah masyarakat melaporkan hal itu kepada media ini tentang keberadaan dermaga atau tempat tambatan perahu
‘’Bapak tolong cek lokasi dermaga yang Dishub ada bangun tahun lalu (2019, red) dibangun diatas kali kecil tempat cuci piring dan tempat makan babi, disana tidak ada sungai besar, dan perahu tidak pernah lewat tapi dorang buat dermaga besar,’’kata salah seorang tokoh masyarakat di Terpones, Moses Kelami.
Penasaran, lantas kami menuju lokasi dan ternyata ke lokasi dermaga, kami harus berjalan setapak dan tak ada tanda-tanda adanya sungai disana.
Kami makin terkaget, saat melihat tempat tambatan perahu yang masyarakat sebut dengan dermaga itu berada di samping kampung ofket atau maket. Benar seperti laporan masyarakat, dermaga tersebut berada disamping kali yang sehari-hari hanya digunakan untuk tempat cuci piring, cuci pakaian dan tempat babi mencari makan dan minum.
Dicek dari kondisi bangunan terbuat 100 persen dari kayu beratap seng. Terdiri dari beberapa bagian, diantaranya gedung kayu yang kemungkinan nantinya digunakan sebagai kantor atau secretariat, ada bagian untuk ruang tunggu dan bagian lain terdiri dari 2 tempat penambatan perahu.
‘’Saya minta Dishub yang bangun dermaga disini untuk tanggungjawab karena lokasi dermaga salah, disini tak ada aliran sungai dan tak ada perahu yang lewat, tapi dibuatkan dermaga, tentunya ini tidak sia-sia, mungkin sekalian dibuatkan pengadaan sungai dan perahu agar bisa lewat di dermaga ini,’’kata sambil kesal.
Lanjutnya, sangat menyesalkan adanya proyek yang tak layak dan terkesan asal-asalan. ‘’Kami minta Pemerintah daerah, pengawas dan pihak terkait untuk perhatikan ini,’’pintanya.
Senada disampaikan,tokoh pemuda, Mathias seba dan Lukas dou bahwa,dermaga disini tak layak. Sebelum dibangun, saya sudah minta waktu tetapi, entah kenapa ada dermaga disini. Akibatnya, masyarakat menggunakannya sebagai tempat sarana bermain, menjemur pakaian. Seharusnya dibicarakan dulu dengan warga sehingga peruntukkannya bermanfaat bagi warga. Selain, warga menyampaikan pesan melalui media ini agar Pemerintah daerah Keerom bisa melakukan pengadaan Solar Cell dan lampu untuk digunakan sebagai tempat tinggal di Dermaga tersebut,” ucapnya yang juga diserupa dikatakan Lukas Dou.