Kilaspapua, Sentani- Puluhan pemuda bersama warga setempat memilih merayakan Hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10/2021), dengan cara berbeda. Mereka memulai gerakan menanam pohon di Kawasan Gunung Cyclops tepatnya di Wisata Alam Hiroshi Papua Hinekombe Sentani Jayapura. Kawasan ini merupakan secuil dari puluhan hektar Kawasan Gunung Cyclops yang memegang peran strategis sebagai kawasan penyangga Gunung. Wilayah Gunung Cyclops juga memasok air bagi wilayah Jayapura dan Sentani, membantu mencegah bencana tanah longsor skala besar seperti yang pernah terjadi pada masa lalu.
Dipilihnya pohon bahan baku noken yakni klewha (mahkota dewa) adalah upaya pemuda dan didukung oleh PT Angkasa Pura I Bandara Sentani untuk peningkatan kapasitas dalam mengelola dan menjaga sumber daya hutan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat lokal selain pencegah bencana dan lokasi cadangan karbon yang sangat besar.
Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Angkasa Pura I Bandara Sentani bertema “Penanaman Pohon dan Pelatihan Kerajinan Noken Papua” bekerjasama dengan Klub Pecinta Alam Hirosi Papua. Diharapkan dengan adanya penanaman pohon bahan baku noken diharapkan dapat menjadikan sumber daya hutan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat lokal yang selama ini mencari bahan baku noken yang tumbuh alami di hutan kawasan gunung cyclops.
Sekarang ini yang sering terlihat adalah noken berbahan benang nilon buatan pabrik. Sangat dikhawatirkan nilon buatan pabrik ini nantinya bakal menggusur noken berbahan tradisional. Noken berbahan kulit kayu harus dilestarikan supaya tidak terkikis oleh tas modern
Selain program penanaman pohon bahan baku noken rencana pada bulan depan yakni pada 4 November 2021 akan diadakan pelatihan kerajinan noken bagi pemuda untuk mengenalkan proses pembuatan Noken atau tas yang dianyam dengan berbahan dasar kulit kayu pohon, sehingga perlu dilestarikan karena sudah menjadi warisan budaya Papua dan merupakan identitas dari Papua. Sehingga kebiasaan turun-temurun inilah yang menjadi alasan utama agar noken kulit kayu tersebut dapat dilestarikan, agar tidak tergusur oleh hadirnya noken hasil anyaman nilon modern seperti yang sudah beredar di pasaran saat ini.
Diharapkan dengan adanya Program (TJSL) PT Angkasa Pura I Bandara Sentani bertema “Penanaman Pohon dan Pelatihan Kerajinan Noken Papua” dapat melestarikan warisan budaya noken yang dimana UNESCO telah resmi menetapkan noken Papua sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 4 Desember 2012 dan memasukkannya dalam kategori In Need of Urgent Safeguarding. Yang diartikan, noken masuk dalam kategori itu lantaran dianggap sebagai warisan budaya yang membutuhkan perlindungan mendesak dan dikatakan bahwa jumlah orang yang membuat dan menggunakan noken berkurang karena menghadapi persaingan dari tas buatan pabrik, juga masalah dalam memperoleh bahan baku dapat.(Humas Angkasapura-1)