Kilaspapua, Sentani – Ondofolo, khose dan masyarakat adat Ifar Besar menempati janjinya yang menyambut Pj Semuel Siriwa melalui prosesi adat. Hal itu terlihat dari penyambutan melalui tarian adat kepada Pj Bupati Jayapura, Semuel Siriwa usai 6 hari menjabat setelah sebelumnya dilantik oleh Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong.
Mewakili Tokoh masyarakat, Adolof Yoku didampingi Khose, Abuafa, Ondofolo Ifar Besar, Alfius Imerson C. Nicolaas Joku dan tokoh adat lainnya pada Press Conference di Pendopo Raiklebey Ifar Besar Sentani mengatakan, acara ini dilakukan tak lain untuk menyambut Pj Bupati Jayapura Semuel Siriwa.
“ Baru tanggal 15 Agustus lalu dilantik tetapi sebelum dilantik banyak bermunculan isu-isu seperti, masyarakat tidak terima, ada juga sebut belum selesai kenapa ada pergantian sehingga apa yang terjadi ditengah masyarakat itu, kami menggangap hanya semacam mist komunikasi saja ,” katanya, Rabu (21/8/2024).
Menyikapi hal itu, sambungnya kami berinsiatif dengan Ondofolo Ifar Besar bersama kepala suku duduk membicara hal itu apalagi Pj Semuel datang ditugaskan untuk menyelesaikan sisa-sisa pekerjaan dalam rangka pilkada termasuk pekerjaan lain yang belum dituntaskan dilingkup Pemerintah Kabupaten Jayapura.
“ Pada penyambutan ini kami juga mengumpulkan seluruh ondofolo disekitar danau Sentani, mulai dari Sentani Timur, Sentani Tengah, Sentani tujuan memperkenalkan Pj Bupati Semuel Siriwa. Jika kami tidak buat seperti ini banyak yang tidak tahu bahkan tidak kenal ,” ujarnya.

Ondofolo Ifar Besar, Alfius Imerson C. Nicolaas Joku mengatakan, prosesi ini dibuat itu berarti dari sisi adat mendukung Pj Semuel Siriwa sekaligus agar kedepan beliau lebih bisa merangkul kita termasuk tokoh agama, perempuan, pemuda dan adat.
“ Acara ini juga sebagai salah satu jembatan untuk memperkenalkan beliau sebab jika tidak dibuat maka tidak akan kenal. Harapan kedepannya, terjalin kerjasama antara Pemerintah serta bersama masyarakat ,” katanya.
Dalam sambutan Pj Bupati Jayapura, Semuel Siriwa mengatakan, ini sebuah penghargaan yang luar biasa bagi saya menerima hingga menobatkan sebagai anak adat.
“ Walaupun saya numpang lahir di Toraja, tetapi saya besar di Papua dari sekolah sampai sekarang. Ada perasaan ketakutan sekali bila disebut anak tra tau adat. Jadi, ada sebut Pj Bupati tra tau adat itu, saya paling takut itu ,” katanya.
Makanya saya menyampaikan terima kasih penyambutan ini sebab luar biasa bagi saya. Sekali kali, terima kasih kepada semua tokoh-tokoh adat yang telah menerima saya secara adat ditempat ini ,” ujarnya.(Redaksi)