Kilaspapua, Jayapura- Dua jaksa agung muda pada Kejaksaan Agung,(Kejagung),selasa siang (25/2/2020) mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi Papua. Kedatangan mereka disambut langsung oleh, Kepala Kejaksaan Tinggi,(Kajati) Papua, Nikolaus Kondomo,SH,MH, Para asisten, Kajari dan Jajaran Kejaksaan Tinggi Papua.
Staf ahli jaksa agung muda bidang perdata dan tata usaha negara, (Jamdatun) di Kejaksaan Agung,(Kejagung),Tony Tribagus Spontana kepada wartawan mengatakan, maksud kedatangan kami kesini adalah melakukan sosialisasi dan internalisasi sehingga satuan kerja daerah termasuk kejaksaan Tinggi Papua dan Papua Barat serta seluruh termasuk kepala kejaksaan Negeri didaerah masing-masing agar mempersiapkan diri menjadi satuan kerja predikat wilayah bebas korupsi,(WBK).
Menurutnya, pada sosialisasi tersebut kami telah memberikan konsep-konsep dasar termasuk menginspirasi mereka dari pengalaman-pengalaman yang sudah ada sekaligus memompa semangat mereka untuk menjadikan satuan kerja daerah diseluruh Indonesia sehingga kedepan semakin baik,” katanya usai memberikan sosialisasi kepada satuan kerja di Jajaran Kejati Papua dan Papua Barat yang digelar diaula Kejati Papua.
Lanjutnya, selain itu kedatangan kami juga dalam rangka melakukan inspeksi pimpinan dan itu dipimpin oleh Ibu Sekretaris Jaksa Agung Muda pengawasan, Andi Nurwinah,SH,MH. Tujuannya, untuk memastikan agar semua satuan kerja dan pelaksaan kerja didaerah sesuai dengan aturan untuk meminalisir segala bentuk penyimpangan sekaligus semua personil memahami visi dan misi dari program kerja Kejaksaan ditahun 2020,”ujarnya.

Soal pencapaian WBK, Dia mengklaim telah memberikan buku panduannya yang didalamnya ditekankan adalah, satuan kerja harus benar-benar profesional dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Pelayanan harus lebih baik,cepat dan murah sehingga dengan demikian lingkungan Kejaksaan lama kelamaan akan bebas lingkungan korupsi.
“ Didalamnya, tak ada pungutan liar, pemerasan, praktek-praktek menyimpang lain yang akan membuat kepercayaan kepada intitusi kejaksaan semakin menurun. Kita ingin berpredikat WBK, selain masyarakat memahami apa hak dan kewajibannya tetapi juga mengerti bagaimana cara mendapatkan pelayanan dari Jajaran Adyaksa,” ucapnya.
Sedangkan untuk inspeksi pimpinan, Sekretaris Jaksa Agung Muda pengawasan, Andi Nurwinah,SH,MH menjelaskan, diawali dengan penilaian kinerja Kajati. Artinya, kinerjanya diobservasi bahkan manajerial kepimpinannnya dan penguasaan teknis penanganan perkara dengan melakukan beberapa sampel wawancara kepada pihak Kejaksaan termasuk membuat kinerja menjadi lebih baik lagi. Tujuannya, melalui itu maka bersangkutan mendapatkan promosi atau ditempatkan didaerah yang sesua basisnya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi,(Kajati) Papua, Nikolaus Kondomo,SH,MH mengatakan, sebelumnya Kejaksaan Tinggi Papua telah mencanangkan Kejaksaan Tinggi Papua menuju WBK. Kita undang stakeholder Pemerintah bahkan dari masyarakat dan pihak terkait didalamnya.
“ Ini akan dimulai dari Kejaksaan Tinggi Papua bahkan saya sudah perintahkan kepada Kajari agar ikut melakukan pencanangan. Tujuan guna melihat bidang apa yang harus diperbaiki dengan satu sasaran agar pelayanan bagi masyarakat semakin baik,” katanya.