Kilaspapua, Yapen – Ditengah upaya pemutusan rantai penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), Komandan Kodim 1709 Yapen Waropen (Yawa) meminta semua stekeholder supaya berada di tempat tugasnya masing-masing dan bekerja bersama dengan Tim Gugus Tugas percepatan penanganan yang sudah dibentuk di wilayah masing-masing.
Hal itu disampaikannya, setelah terjadinya perselisihan antara petugas Pustu (Puskesmas Pembantu) di Miosnum Distrik Yerui dengan salah seorang warga yang tidak terima atas penerapan wajib karantina kepada keluarganya yang datang dari Nabire. Diketahui pada kejadian itu kepala distrik Yerui tidak berada di tempat sehingga, permasalahan sempat memanas dan mengancam keselamatan para petugas medis.
Dandim 1709/Yawa Letkol Leon Pangaribuan mengatakan, ditengah kondisi penanganan Covid-19 saat ini kepala Distrik maupun kepala kampung harus berada di tempat tugasnya. Ia menyayangkan keberadaan kepala Distrik Yerui, yang jarang tinggal di tempat tugas membuat anggota Babinsa kesulitan mendapatkan tempat tinggal untuk standby di Pulau Miosnum.
“Kepala Distrik dan kepala Kampung jangan hanya di kota saja harus berada ditempat tugas, membantu masyarakat dan mensosialisasikan terkait pencegahan Covid-19,” ucapnya,senin (27/4/2020).
Lanjutnya, untuk daerah Miosnum Distrik Yerui, Kodim 1709/Yawa sudah sejak awal merencanakan menempatkan 4 anggota Babinsa, namum penempatan itu terkendala akibat tidak tersedianya sarana pendukung mengingat wilayah Miosnum jauh dari Koramil Yapen Barat, begitu juga keberadaan Kepala Distrik Yerui yang jarang di ketahui.
“Anggota kita sudah siap tetapi, Distrik setempat belum siap,” ungkapnya.
Saat ini, sambungnya, langkah yang dilakukan Kodim 1709/Yawa membantu pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Yapen begitu juga kabupaten Waropen dalam penanggulangan Covid-19 termasuk pengawasan warga, Sosialisasi, dan menjamin ketahanan pangan.
“Kita turut membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19, dan sebagai tugas pokok, kita menjamin ketahanan pangan dengan mendata bahwa kesedihan pagan dapat tercukupi dan masyarakat dapat membeli,” sambungnya
Dandim menambahkan, bahwa untuk daerah teritorialnya akan dilakukan penambahan dua Komando Rayon Militer (Koramil) yang salah satunya akan berada di Miosnum dan di Daerah Waropen.
“Dalam waktu dekat kita sudah persiapkan pembangunan dua Koramil baru yaitu satu di daerah Waropen dan satu lagi di Miosnum,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Puskemas Wooi Zikhri Rematobi membenarkan adanya peristiwa yang menimpa petugas Pustu di Miosnum, Ia menjelaskan kejadian itu setelah adanya sekelompok Warga yang datang ke Miosnum dari Nabire. Lalu petugas pustu menyarankan agar melakukan karantina mendiri di rumah persinggahannya, Alhasil baru enam hari, keluarganya berencana menjemput untuk di bawa ke distrik Wonawa.
Mengetahui yang bersangkutan di bawa ke Wonawa, masyarakat sekitar meminta untuk di kembalikan ke Miosnum agar melanjutkan karantinanya. Pada saat kembalinya di Miosnum Salah seorang keluarga pendatang tersebut mendatangi Pustu lalu mengancam para petugas medis.
“Yang bermasalah itu, warga Wonawa yang datang ke Pustu Wonawa saat mengantarkan keluarganya yang datang dari Nabire, dia sempat mengancam petugas kita disana. Tapi sekarang sudah aman,” tutupnya.(Rich)