Kilaspapua, Jayapura – Pemerintah Provinsi Papua bersama Pemerintah Kabupaten Jayapura diminta ikut berperan aktif melestarikan hutan sagu yang ada di Provinsi Papua mengingat sagu memiliki peran penting bagi semua pihak.
Tokoh Masyarakat Dari Lembah Grime Darius Bayani berharap agar Pemerintah Kabupaten jayapura, Pemerintah Provinsi Papua dan juga Presiden fokus melihat Papua dalam pembangunan dengan menjaga hutan papua.
“Saya Harap kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura, Pemerintah Provinsi Papua cecara khusus kepada Presiden Jokowi dodo agar tetap fokus melihat masyarakat Papua yang masih membutuhkan dukungan dalam menjaga alam Papua, tidak boleh ada penambangan emas liar yang masuk tanpa ijin ke Papua, memperhatikan pembangunan sumber data manusia Papua, dan pembangunan infranstuktur. Hal seperti ini nantinya perlu diteruskan kepada Presiden terpilih yakni, Prabowo Subianto sesuai dengan program Indonesia Maju, berarti Papuapun Harus Maju hingga di pelosok pedalaman Papua ,” katanya, Rabu (24/6/2024).
Darius Bayani menyebutkan, sebagai salah satu putra asli Papua dari Grime memiliki pengalaman bertugas sebagai anggota TNI di Pelosok Papua menceritakan Keindahan Alam papua secara kusus di negeri Kenambay Umbay, dimana dengan kecantikan hutan yang begitu lebat terpancar hutan sagu, namun sangat di sayangkan, demi kemajuan daerah hutan sagu atau pohon sagu di tebang lalu di musnakan hanya Untuk mendirikan bangunan. Padahal Sagu merupakan makanan Khas papua dari nenek moyang yang perlu di jaga di rawat dan di lestarikan bagi generasi papua.
“Saya melihat tanaman sagu. Ini kan dari nenek moyang kita dengan adanya pembangunan, pohon sagu lama kelamaan menjadi punah sehingga pemerintah sudah harus mengambil langkah langkah melakukan penanaman kembali sekaligus mensosialiasasi tanaman sagu ini harus berkembang. Jangan sampai semua punah dengan kondisinya hutan sagu di Kabupaten Jayapura yang selalu di lakukan penebangan ,” sebutnya.
Menurutnya, masalah kondisi papua yang dulu hingga saat ini banyak ditemui kerusakan hutan di Papua, mulai dari penambangan liar yang tidak ada ijin, kemudian penebangan pohon yang juga merusak kondisi ekosistem hutan yang ujung ujungnya terjadi longsor dan banjir bandang, mengambil kayu tanpa ijin kepada tokoh adat yang memiliki hak ulayat, mirisnya lagi adat pun tidak di harga. Dampaknya terjadi konflik di Papua.
“ Kondisi di Papua saat ini secara kusus di Kabupaten Jayapura berbeda sangat jauh dengan kondisi yang dulu. Untuk itu dibutuhkan kerjasama masyarakat bersama TNI/ POLRI dan Pemerintah dalam upaya menolong kondisi cagar alam di Papua ,” ujarnya.(Rilis)