Kilaspapua, Sentani- Dari Hasil program layanan terintegrasi terkait cakupan akta kelahiran dan imunisasi dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Disdukcapil dan Dinkes Kabupaten Jayapura dengan Yayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Papua,(YP2KP) dengan difasilitasi Unicef Papua dinilai cukup berhasil dan efesien bahkan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“ Itu berarti awal mula kita untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Kabupaten Jayapura melalui program terintegrasi Papua. mungkin dari data cukup kecil dalam artian angka-angka yang sudah diinput namun efesiensinya telah dirasakan oleh masyarakat yang cukup bermanfaat, terlebih memotong biayai transportasi, waktu. Mungkin ada orangtuanya berkebun, tetapi hanya 1 jam saja bisa mengakses layanan terintegrasi ini untuk mendapatkan akta lahir ,” kata Program officer Yayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Papua,(YP2KP) Sigit Wicaksono kepada wartawan usai Pemaparan hasil pendampingan pemanfaatan data kesehatan dan pelayanan terpadu puskesmas dan dinas kependudukan dan pencatatan sipil untuk meningkatkan cakupan pencatatan kelahiran dan imunisasi disalah satu hotel di Kota Sentani, Kamis (27/62024).
Diharapkan kedepannya, program ini ada keberlanjutan sehingga ada penambahan. “ Disdukcapil bersama Dinkes setidaknya melakukan uji coba terhadap puskesmas yang jauh mengingat mereka yang paling membutuhkan layanan terintegrasi ini melalui puskesmas terjauh sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah pembangunan IV ,” harapnya.
Kabid Pelayanan Pencatatan Sipil Dukcapil Kabupaten Jayapura, I Vone Tresnawati, S.IP, MH mengungkapkan, pada program yang telah berjalan itu, disdukcapil telah menjalin kerjasama dengan rumah sakit dan 5 puskesmas yakni, puskesmas Sentani, Sentani Timur, Sentani Barat, Waibhu dan Nimbokrang.
“ Itu yang sudah ada aplikasi sehingga masyarakat bisa mengurus akta kelahiran anaknya. Untuk sitanduk rusa itu dimaksudkan adalah, saat bayi baru lahir maka bisa memperoleh akta kelahiran dan kartu keluarga. Dan itu bisa diproses di 5 puskesmas dan rumah sakit tersebut sedangkan bayi yang lahir dirumah itu, yang kami lakukan dengan system menggunakan jemput bola atau bisa langsung mengurus ke dinas capil ,” ungkapnya.(Redaksi)