Kilaspapua, Sentani- Lahan seluas 1 1/5 hektar yang berada di Kampung Dosay, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua saat ini mulai ditanami tanaman hortikultura seperti, jagung, sayuran berupa, cabe, tomat dan lainnya. Penanaman dimulai, setelah Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura, Delila Giay didampingi Kepala distrik Sentani Barat, Yance Samon Sabra dan Kepala dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura,(TPH) Kabupaten Jayapura, David A. Zakaria bersama-sama melakukan penanaman jagung dilahan tersebut.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura, Delila Giay kepada wartawan mengatakan, program ini sangat baik sekali untuk masyarakat kita disini. Tadi sudah dimulai penanaman bibit jagung perdana, berharap setelah ini lahan ini tetap diolah.
“ Panen 3 bulan kemudian lahan bisa diolah lagi untuk menanam tanaman hortikultura. Kalau tanaman jangka panjang bagusnya ditanam dibagian belakang saja namun khusus lahan yang sudah digarap bahkan dipagari itu khusus tanaman jagung dan sayuran ,” katanya, Selasa (14/11/2023).
Untuk itulah, diminta kepala distrik Sentani Barat untuk mengawal kelompok tani ini, dari mulai penanaman hingga panen. Harapannya, program ini bisa jadi contoh bagi warga yang lain khususnya yang memiliki lahan tidur supaya termotivasi mengolah lahannya,” pintanya.
Kepala distrik Sentani Barat, Yance Samon Sabra mengungkapkan, terselenggaranya kegiatan ini tak lepas dari dukungan dana Otsus tahun 2023 distrik Sentani Barat bagi kelompok tani kampung Dosay.
“ Dengan kegiatan ini juga, cara agar dana Otsus kelihatan ditengah-tengah masyarakat yang dikelola oleh distrik. Yang dulunya dana Otsus sampai di OPD saja ,” ungkapnya.
Kadistrik menjelaskan, yang dikelolanya ini merupakan lahan tidur, tentunya bermanfaat bagi masyarakat setempat terlebih dalam kehidupan sehari-hari yang sumber pembiayaianya dari dana Otsus
“ Kemarin kita kelola itu dana Otsus Rp 1.2 Milliar sementara kebutuhan dimasyarakat sangat banyak sekali. Mereka sangat membutuhkan sekali, yang lain mendapat yang lain tidak. Ini yang mereka selalu pertanyakan ?. Justru dengan seperti ini terlihat perkembangan ekonomi di kampung yang pada akhirnya masyarakat menerima hasilnya ini,” jelasnya.(Redaksi)