Ungkap kasus penembakan pendeta, Kapolda : Kita fokus penambahan anggota untuk penegakan hukum

oleh -485 views
oleh
Kapolda Papua, Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw.(Foto.Humas Polda Papua)

Kilaspapua, Jayapura- Menyikapi situasi kamtibmas yang terjadi diwilayah hukum Polda Papua selama kurun waktu 2 minggu terakhir, Kapolda Papua, Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw menegaskan, kita fokus penambahan anggota disana guna melakukan upaya penegakan hukum terhadap KKB.

“ Saya akan melakukan pertemuan dengan Pangdam Kodam XVII Cenderawasih untuk membahas permasalahan tersebut, guna mengambil langkah cepat dalam penanganan terhadap kelompok separatis,” katanya kepada wartawan usai syukuran hari lalu lintas di Mapolda Papua, Selasa (22/9/2020).

Kapolda juga menyinggung beberapa pernyataan bahwa pelaku penembakan yang menewaskan Pendeta Yeremias Zanambani di Kampung Hitadipa bukan dilakukan oleh aparat Keamanan mengingat wilayah tersebut dikuasai oleh KKB.

“Tudingan dari berbagai pihak menyebutkan penembakan itu dari TNI-Polri, padahal di situ tidak ada anggota kita, bahkan wilayah itu basis yang ditempati lima kelompok dari KKB.

Para tokoh yang mengaku sebagai pemimpin untuk tidak berkomentar atau menuding. Dan mari kita mendukung Langkah-langkah penegakan hukum yang akan dilakukan oleh aparat baik itu Polri maupun TNI,” ujarnya.

Selain itu, Kapolda Papua juga mengatakan bahwa penembakan yang dilakukan oleh KKB terhadap Seorang Pendeta di Intan Jaya, sengaja di politisi oleh beberapa oknum untuk mengarah pada sidang PBB nantinya.

Ini propaganda yang dilakukan mengingat akan digelarnya sidang PBB, dan kita semua paham tentang itu. Jadi beberapa para pihak yang mencoba mendramatisasi kejadian tersebut.

Sangat tidak mungkin penembakan tersebut dilakukan oleh aparat TNI-Polri, karena kita ketahui bersama bahwa KKB telah menguasai wilayah tersebut, namun semua kepastian itu akan dilakukan dengan olah TKP dengan mengumpulkan alat dan bukti-bukti.

Diketahui juga beberapa teror yang dilakukan oleh KKB kini berimbas kepada penerbangan maskapai yang enggan mengangkut Aparat Keamanan TNI-Polri. Pertimbangan maskapai untuk tidak mengangkut aparat dikarenakan faktor keselamatan. Dan itu wajar saja bagi kami.

Menurutnya, salah satu faktor yang menjadi kendala sehingga maskapai penerbangan enggan mengangkut aparat keamanan ialah beredarnya ancaman dan teror yang di lontarkan oleh juru bicara TPNPB OPM, Sebby Sambon yang berdurasi 1 menit 20 detik yang viral media sosial pada Sabtu 19 September 2020 lalu.

Dalam video tersebut Sebby menyebutkan bahwa prajurit dari TNPN OPM tidak segan-segan menembaki pesawat yang mengangkut aparat keamanan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *