Kilaspapua,Sentani- Partai Demokrasi Indonesia,(PDI) Perjuangan Provinsi Papua hanya bisa mengikuti 9 dari 11 daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak di Papua ditahun 2020.
Sekjen PDI Perjuangan,Hasto Kristiyanto kepada wartawan usai membuka rapat kerja daerah,(Rakerda) 1 DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua disalah satu hotel di Kota Sentani mengatakan, dua daerah tidak bisa diikuti karena disebabkan, PDIP tidak mendapatkan kursi.
“Untuk 9 daerah yang ikut Pilkada,akan kami fokuskan terlebih dalam hal konsolidasi dan secara ideal partai menyiapkan dan mendorong kader-kader partai untuk masuk kedalam jabatan-jabatan strategis tersebut,”ucapnya,Jumat (13/3/2020).
Lanjutnya,bagi kader yang direkomendasikan,maka wajib ikut sekolah partai dan itu membuktikan keseriusan PDIP menyiapkan para calon kepala daerah,” ujarnya.
Saat ini, PDIP , sambungnya sedang melakukan pengerucutan nama-nama yang akan diusung kepada 9 daerah.
“ Untuk Asmat,PDIP telah mengeluarkan rekomendasi sedangkan daerah lainnya akan dibahas lebih mendalam,setelah itu akan diumumkan bersama-sama. Makanya,diharapkan secepatnya bisa diselesaikan sebab semua memiliki komitmen. Dimana,sebelum pengumuman Kepala dan Wakil Kepala daerah Rakerda ini akan diharapkan menyiapkan langkah strategis pembentukan badan saksi pemilu nasional,badan pemenangan pemilu dan upaya penggalangan tokoh dan sebagainya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua, Jhon Wempi Wetipo,(JWW) mengatakan, PDIP Papua menargetkan dari 9 daerah hanya 7 Kabupaten yang harus menang. Ketujuh itu antara lain, Supiori, Waropen,Nabire,Mamberamo Raya, Yalimo, Bovendigul, dan Asmat.
“ Tujuh daerah itu yang diusung merupakan kader sendiri dan inilah yangh menjadi harapan kita yang mengedepankan kadernya sendiri agar kita lebih solid dan komitmen terutama dalam menghadapi pemilu tahun 2024,” katanya.