Kunjungi Peruri, Wartawan Jayapura Lihat Lebih Dekat Proses Pencetakan Uang Kertas

oleh -664 views
33 Wartawan ekonomi Jayapura berphoto bersama usai mengunjungi Peruri yang difasilitasi oleh BI Papua. (Foto. Istimewa)

Pada kegiatan Capacity Building yang digelar oleh Bank Indonesia Provinsi Papua dari tanggal 7- 10 Oktober 2025 diikuti sebanyak 33 wartawan ekonomi se- Jayapura. 3 Hari kegiatan berlangsung di Jakarta, 33 wartawan diajak ke Peruri,( Percetakan Uang Republik Indonesia).

Dengan menumpangi bis pariwisata yang telah disiapkan, 33 wartawan bersiap menempuh perjalanan ke Peruri dengan estimasi waktu sekitar 2 jam perjalanan ke Karawang,  Jawa Barat.

Setibanya dilokasi, 33 wartawan lebih dulu diminta meninggalkan tas yang didalamnya berisi handphone, kamera atau hal lain di bis sebagaimana aturan yang ditentukan, setelah itu baru satu persatu wartawan dipersilahkan masuk, diawali ruang lobi atau ruang pertemuan sekaligus perkenalan baik  dari kami maupun dari Peruri.

Setelah semua rangkaian acara selesai dilakukan, lalu kemudian kami ( wartawan Jayapura) mulai menyelusuri setiap ruangan proses pencetakan uang kertas dengan dipandu Peruri.

Menurut Peruri, proses percetakan uang rupiah dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti mulai dari penggunaan kertas, tinta, sortir hingga finishing. Proses yang dilakukan juga dilakukan berkelanjutan artinya, petugas satu bertanggungjawab atas apa yang tugasnya setelah itu diteruskan ke bagian lain sampai ke tahapan sortir. Penyortiran juga mesti dilakukan guna menemukan uang yang tidak tercetak dengan sempurna. Umumnya uang tidak sempurna dipisahkan kemudian dimusnahkan.

Setiap tahapan proses percetakan uang di Peruri bisa kami lihat lebih dekat sebab kacanya tembus pandang sehingga kami menjadi tahu bagaimana uang dicetak hingga diedarkan ke masyarakat. Hal lain juga, ternyata mesin produksi proses percetakan uang kertas tidak dijual sembarangan, itu dilakukan agar tidak disalahgunakan.

Keamanan Perum Peruri Ketat

Deputi Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Arif Rahadian dalam keterangan tertulis di Wamena, mengatakan, bank central dalam hal ini Bank Indonesia di tanah air adalah Perum Peruri.

“Keamanan Perum Peruri terbilang sangat ketat sekali karena memang perusahaan ini diberikan tanggung jawab oleh negara untuk mencetak surat berharga salah satunya uang rupiah,” katanya.

Sementara, Kepala Departemen Perum Peruri, Depi Abdul Malik mengungkapkan, kunjungan dari para jurnalis Jayapura yang difasilitasi oleh BI Papua merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi Perum Peruri.

“Kami sangat bangga dapat terus melayani BI dalam rangka memenuhi kebutuhan percetakan uang rupiah. Hal ini tentunya sejalan dengan Undang-Undang (UU) Mata Uang Nomor 7 tahun 2011, dimana BI diberi mandat mencetak rupiah dengan menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaksana pencetakannya,” katanya.

Dia mengungkapkan, Perum Peruri dengan penuh dedikasi melaksanakan tugas penting pencetakan uang rupiah yang diberikan mandat atau tugas oleh BI.

“Dalam tugasnya Perum Peruri melekat melalui Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1971 yang merupakan peleburan dari perusahaan negara Arta Yasa dengan PN Pertjetakan Kebajoran. Sebagai BUMN kami memiliki tanggung jawab besar untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi,” ucapnya.

Sejarah singkat Perum Peruri

Dilansir dari ppid. Peruri disebutkan bahwa, Peruri adalah Badan Usaha Milik Negara,(BUMN) yang didirikan melalui peraturan Pemerintah No. 60 tahun 1971, hasil peleburan ( merger) antara perusahaan Negara,(PN) Arta Yasa dengan PN Pertjetakan Kebajoran.

Dalam perjalanannya, pemerintah telah mengubah peraturan pemerintah,(PP) yang mengatur tentang Peruri dengan beberapa kali perubahan hingga paling terakhir yaitu PP 06  tahun 2019. Didalamnya, PP  6/2019 disebutkan bahwa, usaha Peruri mencakup 1 mencetak mata uang rupiah guna memenuhi kebutuhan sesuai permintaan BI , 2 membuat dokumen negara yang memiliki fitur sekuriti berupa dokumen keimigrasian dan benda meterai guna memenuhi kebutuhan sesuai permintaan instansi yang berwenang, 3 membuat dokumen lain untuk negara  yang memiliki fitur sekuriti berupa pita cukai dan dokumen pertanahan, 4 membuat dokumen lainnya untuk negara yang memiliki fitur sekuriti dan barang cetakan logam non uang, 5 mencetak mata uang dan membuat dokumen negara lain yang memiliki fitur sekuriti atas permintaan negara yang bersangkutan, sepanjang telah terpenuhi pencetakan uang rupiah, 6 menyediakan jasa yang mempunyai fitur sekuriti yang berkaitan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perusahaan, 7 fabrikan kertas uang, kertas sekuriti, tinta sekuriti dan 8 jasa digital sekuriti.

Para wartawan dan perwakilan BI dari 3 daerah yakni, Papua, Papua Barat dan Kalimantan Tengah berphoto bersama dengan Peruri usai kunjungan.(Foto.Istimewa)

Mulanya, kawasan Peruri bertempat di Jalan Palatehan dan Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun pada 1991, guna mewujudkan cita-citanya menjadi perusahaan percetakan sekuriti terintegrasi terbesar di dunia, Peruri memindahkan area produksinya ke lahan seluas 202 hektar berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Sekarang, seluruh proses produksi pencetakan uang dan dokumen sekuriti lainnya dikerjakan di kawasan produksi Karawang.

Peruri terus meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah dan memperbarui permesinan menjadi modern agar mampu bersaing dengan perusahaan pencetakan uang dari negara-negara lain. Saat ini kapasitas produksi Peruri adalah mampu mencetak uang rupiah hingga 12 miliar bilyet dalam setahun yang dikerjakan melalui 12 lini permesinan. Keunggulan Peruri dalam hal kapasitas dan permesinan inilah yang akhirnya berhasil memenangkan Peruri dalam tender pencetakan uang kertas Soles, mata uang Negara Peru, Amerika Selatan pada 2019.

Seiring perkembangan teknologi digital, pada 2019 Peruri yang memiliki kompetensi utama sebagai penjamin keaslian memperluas bisnisnya dari security printing ke security digital. Peristiwa ini dimulai dengan masuknya Peruri sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI melalui SK Pengakuan nomor 790 Tahun 2019. Sebagai PSrE, Peruri dapat menerbitkan digital sertificate sebagai Digital ID bagi setiap user yang akan melakukan transaksi di dunia digital yang dapat dijaminkan autentikasinya. Di tahun yang sama dengan masuknya Peruri sebagai PSrE, Peruri meluncurkan 3 (tiga) layanan digitalnya yaitu Peruri Sign, Peruri Code dan Peruri Trust.

Saat ini, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Pengadaan, Pengelolaan dan Penjualan Meterai, Peruri kembali dipercaya dan mendapatkan penugasan baru yaitu membuat meterai elektronik. Penugasan ini memperkuat posisi Peruri sebagai perusahaan yang unggul di bidang security digital. Amanat kepada Peruri ini merupakan kepercayaan yang sangat besar dari pemerintah mengingat industri digital akan terus berkembang dan bertumbuh ke depannya.

Selanjutnya, Peruri tidak hanya fokus mengembangkan produk digital, tetapi juga gencar melakukan program optimalisasi aset idle, salah satunya dengan pendirian M Bloc Space dan Kreo Creative Lot. Peruri mempercayakan operasional bisnis M Bloc Space kepada PT Ruang Riang Milennial sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kreatif dan seni.

Ke depan, Peruri akan tetap konsisten menjalankan bisnisnya sebagai penjamin keaslian dengan terus beradaptasi terhadap perkembangan zaman dan teknologi. Peruri terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kompetensinya guna mewujudkan visi menjadi perusahaan berkelas dunia di bidang integrated security printing and security digital solutions.(**)

Penulis : Tumbur Gultom / Wartawan Kilaspapua.com

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *