Kontribusi Bank Indonesia bagi Negara Indonesia bisa dibilang cukup besar, dan itu bisa dilihat dari perjalananan berdirinya hingga sekarang. Museum Bank Indonesia sebagai saksi bangunan yang diabadikan sebagai cagar budaya sesuai SK Gubernur DKI Jakarta No.475 tahun 1993 yang berada di jalan pintu besar utara No.3 Pinangsia, kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.
Tingginya antusias pengunjung dari pelajar hingga umum menjadikan, Museum Bank Indonesia,(MUBI) menjadi primadona yang kerap dikunjungi. Selain wisata didalamnya, kita juga menjadi tahu perjalanan hingga berdirinya Bank Indonesia.
Kunjungan sebanyak 33 wartawan ekonomi Jayapura ke Museum Bank Indonesia, Jakarta yang pertama sekali menjadikannya daya tarik, pasalnya bangunan tua berlantai II tertata rapi dan eksotik. Bank Indonesia dulu dikenal sebutan, De Javasche Bank, dibangun secara bertahap dari tahun 1910 hingga 1935. Arsiteknya Ed Cuypers dan Hulswit.

Museum Bank Indonesia menampilkan beragam kegiatan perbankan, yang menjadi edukasi yang berharga untuk didapatkan dikalangan wartawan ekonomi.
Menurut Nia, Pemandu Museum Bank Indonesia, Bank Indonesia menjadi pusat ekonomi dikala itu, dimana transaksi tak hanya bisa menggunakan uang tetapi juga bisa menggunakan hasil pertanian berupa rempah-rempah seperti, cengkeh, lada, pala dan lainnya namun itu terbatas sebab yang memilikinya hanya orang-orang tertentu, biasa dibilang “ Komunitas elit “.
Logo Bank Indonesia juga mengalami Metamorfosa yang berakar pada logo De Javasche Bank, dan telah mengalami proses metamorfosa yang panjang dan berliku. Dari tahun 1953 sampai 2005, logo Bank Indonesia sudah mengalami 7 kali perubahan. Diawali berdirinya logo Bank Indonesia mengadaptasi logo De Javasche Bank dengan mengubah huruf J menjadi I tanpa mengubah unsur lainnya, seiring dengan perkembangan zaman dengan pertimbangan estetik dan cita bank Sentral yang diemban. Logo Bank Indonesia diubah menjadi solid, tegas dan berwibawa seperti yang kita lihat sekarang ini.
Termasuk, mata uang kertas dan mata uang logal Indonesia juga mengalami proses yang panjang. Dimana, setiap daerah berbeda-beda jenisnya sebagai alat pembayaran yang sah dikala itu, “ kata Nia.
Koleksi Museum Bank Indonesia
Museum Bank Indonesia diketahui memiliki sejumlah koleksi tentang perjalanan ekonomi suram Indonesia. Ditahun 1998, kala itu telah terjadi demo besar-besaran di Jakarta terpampang 1 unit sepeda motor butut dengan kondisi terbakar serta perlengkapan lainnnya. Itu menjadi saksi menjadi saksi bagaimana ekonomi Indonesia kala itu.
Menyikapi situasi itu, sejumlah kebijakan dibuat guna menyelamatkan perekonomian Indonesia, alhasil ekonomi terselamatkan hingga menjadikan keadaan menjadi normal sediakala.
Tentunya, dengan sejarah panjang Bank Indonesia untuk perekonomian telah terbukti dan itu patut diketahui semua masyarakat Indonesia tentang hal-hal yang terjadi dikala itu. Daripada itulah, dilansir dari Situs Bank Indonesia, Museum Bank Indonesia didirikan sebagai sarana komunikasi kebijakan Bank Indonesia, sebagai tempat mengumpulkan, menyimpan, dan merawat benda numismatik ataupun dokumen bersejarah Bank Indonesia dan terakhir sebagai sarana rekreasi literasi yang menghibur.(**)
Penulis : Tumbur Gultom / Wartawan Online Kilaspapua.com




