Pernyataan Sikap BTM – CK : Terima Kasih Kepada Relawan, Simpatisan Dan Pendukung

oleh -548 views
BTM – CK saat berphoto bersama dengan relawan,simpatisan dan pendukung usai penyampaian pernyataan sikap dikediaman BTM.

Kilaspapua, Jayapura – Merespon hasil pemilihan kepala daerah Provinsi Papua tahun 2025 yang telah diumumkan, maka koalisi perjuangan rakyat melalui Benhur Tomi Mano,(BTM) – Yermias Bisai  (YB) Constant Karma,(CK) menyampaikan sejumlah pernyataan sikap yang dikemas pada konferensi pers dikediamanan BTM Kotaraja, Jumat (17/10/2025).

Menurut BTM, bahwa kita telah melewati perjalanan panjang dan melelahkan dalam Pilkada Provinsi Papua. Dimulai dari pemilihan serentak tanggal 27 November 2024 hingga PSU tanggal 6 Agustus 2025.

Dengan keteguhan hati, semangat pantang menyerah dan pengorban tiada tara kita persembahkan tenaga,  waktu, pikiran bahkan materi demi perjuangan ini namun hasilnya seperti kita saksikan dan rasakan bersama.

Belum semuanya berpihak kepada kejujuran yang kita harapkan. Untuk itu, izinkan kami berdua, saya Benhur Tomi Mano,(BTM) Drh. Constant Karma,(CK) atas nama pasangan BTM-CK menyampaikan terima  kasih sebesar-besarnya kepada seluruh relawan, simpatisan dan pendukung di Kota dan kampung.

“  Termasuk didanau maupun dilembah dipesisir serta daratan yang telah berjuang dengan tulus dan setia disepanjang proses ini ,” kata BTM.

BTM mengungkapkan, kalian berdiri digaris depan bukan hanya demi kemenangan BTM-CK tetapi demi nilai yang jauh lebih tinggi adalah kebenarannya, keadilan, kejujuran dalam demokrasi bangsa ini.

“ Saya bersama Constant Karma sungguh merasakan suasana hati saudara-saudara hari ini, ada yang kecewa, ada yang sedih, ada yang haru yang mendalam namun percayalah perjuangan ini bukanlah akhir dari segalanya. Ini justru awal jalan baru yang lebih besar yang akan kita rintis dan lalui bersama  kedepan ,” ungkapnya.

Kita tak pernah, sambung BTM merasa kalah dalam PSU ini, Kita hadir dengan kekuatan rakyat dengan dukungan seluruh lapisan masyarakat dengan suara hati yang bersih dan niat yang murni, namun kita juga harus jujur.

BTM saat menyampaikan pernyataan sikap terkait Pilkada Papua

“ Kita dikalahkan bukan oleh rakyat tetapi system yang dibangun. Proses yang terjadi kali ini bukanlan cerminan kedaulatan rakyat sejati, kita melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana suara rakyat dihapus,  diubah bahkan hilang begitu saja tanpa rasa bersalah ,” ujarnya.

Meski suara kita dijurangi, suara nurani kita tak pernah padam sebab kebenaran tidak mati, dia hanya menunggu waktu untuk kembali berdiri ditempat yang pantas. Kami tidak menyampaikan ini untuk menyebar kebencian dan perpecahan tetapi untuk mengingatkan bahwa, demokrasi yang tidak jujur adalah demokrasi yang kehilangan jiwa dan Papua tidak boleh kehilangan jiwanya.

Pesan ke MRP

Pesan BTM ke MRP bahwa,  kajilah kembali subtansi pembagian wilayah adat dalam bingkai demokrasi Papua. Kita memang satu tanah besar tetapi corak, budaya, dan system pemerintahan berbeda. Melahirkan pemimpin dari hak kesulungan dari wilayah adatnya adalah bentuk pengakuan atas roh Otsus itu sendiri.

Pemerintah  Pusat  

Diminta tunjukkan keteladan dalam berdemokrasi ditanah Papua. Jangan biarkan suara rakyat diabaikan sebab jika keadilan diabaikan maka perdamaian akan menjadi kata bukan kenyataan

Relawan Dan Simpatisan

Diminta agar kita jangan terkapar. Disinilah kita bangkit lebih kuat, lebih dewasa dan lebih terhormat,  5 tahun itu bukan waktu yang panjang.  Dia hanya bilangan kecil dalam perjalanan panjang ini yang penting bukan berapa lama kita berkuasa tetapi seberapa lama kita dicintai oleh rakyat.

Kami menyaksikan kekompakan dan semangat luar biasa yang kalian tunjukkan. Ini kekuatan sejati kita, solidaritas ketulusan nilai kebersamaan ini dalam warisan paling berharga. Jagalah itu rawatlah itu dan bawa semangat itu menuju perjuangan berikutnya.

Jangan bubarkan kelompok,  komunitas atau paguyuban yang telah terbentuk. Sebaiknya mari kita resmikan wadah resmi, jadi pengawal  yang kritis dan bertanggungjawab terhadap jalannya pemerintahan di Papua. Kritik yang membangun adalah bentuk cinta terhadap Papua ,” ucapnya.

BTM juga menyinggung agar kita tidak terpisah kehilangan arah. Kita tetap satu dalam keluarga besar, kita akan tetap bertemu mungkin tak lagi di posko atau panggung kampanye tetapi dimeja makan, rumah ibadah, pasar, dikebun dan didermaga kita akan saling menyapa dan saling menguatkan serta saling menjaga.

Kita kembali menjalani tugas kita sebagai rakyat Papua, sebagai guru yang menanamkan kejujuran, petani menanamkan harapan, nelayan mencari rejeki dan orang tua menanam nilai -nilai kehidupan dihati  anak-anaknya sebab perjuangan kita tak selalu berbaju partai. Kadang perjuangan itu sederhana, menjaga keluarga tetap utuh, menjaga hati tetap bersih dan menjaga sesama tetap tersenyum.

Kepada rekan wartawan menyampaikan penghargaan yang tinggi, kalian bukan sekedar penulis berita tetapi penjaga ingatan rakyat dan penuntun arah bangsa. Teruslah menjadi penjaga  demokrasi, penyala nurani dan cermin kebenaran sebab dimasa suara rakyat sering kalah dengan suara pengeras, kalian  yang memastikan kebenaran tetap memiliki ruang untuk bicara.

“ Tulislah dengan jujur sebab sejarah lebih percaya kepada pena yang jujur daripada suara yang berkuasa. Mungkin sekarang kita tidak berada dipanggung kekuasaan tetapi kita berada dihati rakyat yang percaya. Mungkin kita tidak menandatangani kebijakan tetapi kita menandatangani sejarah dengan ketulusan, Papua tidak sedang mencari siapa yang berkuasa tetapi siapa yang benar bekerja untuk rakyatnya. Dan saya percaya semangat itu masih hidup didada kita semua. Mari kita jaga semuanya dengan cinta dan bukan dengan benci, mari kita jaga rakyat ini dengan kerja bukan dengan janji dan mari kita jaga diri kita agar tetap rendah hati menang dan tetap terhormat ketika diuji ,” tutup BTM.(Redaksi)

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *