Kilaspapua, Jayapura- Berdasarkan data Release akhir tahun Operasi Damai Cartenz 2023 tercatat bahwa, kejadian yang paling menjadi sorotan publik yakni penyanderaan Pilot Susi Air, Kapten Phillip Mark Martens tanggal 7 Pebruari 2023 dan pembunuhan aktivis HAM dan Perempuan Michele Kurisi Doga tanggal 28 Agustus 2023.
Hal ini dikatakan Kaops Damai Cartenz, Kombes Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos, S.IK, M.H didampingi Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Dr. Bayu Suseno, S.H., S.IK., M.M saat menyampaikan release akhir tahun Operasi Damai Cartenz 2023 melalui zoom kepada wartawan di Posko Damai Cartenz Kotaraja, Rabu (20/12/2023).
Selain itu, Faizal menyebutkan, ada sejumlah kasus-kasus menonjol yang terjadi sepanjang tahun 2023 terdiri dari 204 kejadian.44 kejadian terjadi di Kab. Puncak, 32 kejadian terjadi di Kab. Intan jaya, 38 kejadian di kab. Yahukimo, 18 kejadian di kab. Nduga, 27 kejadian di Kab. Pegunungan bintang, 12 kejadian di Kab. Dogiyai, 17 kejadian di Kab. Jayawijaya, 15 kejadian di Kab. Jayapura dan 3 kejadian di Kab. Timika.
“ Jika kita kelompokkan per bulan maka di bulan Januari terjadi kejadian sebanyak 28 kejadian, Februari 13 kejadian, Maret 21 kejadian, April 16 kejadian, Mei 12 kejadian, bulan Juni 3 kejadian, Juli 17 kejadian, Agustus 32 kejadian, September 28 kejadian, Oktober 12 kejadian, November 10 kejadian, Desember 12 kejadian ,” sebutnya.
Faizal mengungkapkan, dari data tersebut, bulan agustus merupakan bulan terbanyak kejadian yaitu sebanyak 32 kejadian. Sedangkan wilayah yang paling banyak terjadi kejadian adalah kabupaten Yahukimo sebanyak 38 kejadian.
“ Gangguan keamanan yang dilakukan KKB tersebut dapat kami uraikan sebagai berikut : 20 kontak tembak, 2 penyerangan pos, 19 bunyi tembakan, 39 penembakan, 16 penganiayaan berat, 5 penganiayaan biasa, 5 pembunuhan, 32 pembakaran dan 52 gangguan lain-lain ,” ungkapnya.
Faizal menambahkan, dari kejadian tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak 79 orang, terdiri dari 20 prajurit TNI, 3 orang anggota Polri, 37 orang masyarakat sipil dan 19 orang anggota KKB. Sedangkan korban luka sebanyak 84 orang terdiri dari 24 prajurit TNI, 7 anggota Polri, 50 orang masyarakat dan 3 orang anggota KKB.
“ Sedangkan Aksi yang dilakukan KKP (Kelompok Kriminal Politik) sebanyak 108 aksi. Aksi tersebut berupa unjuk rasa, mimbar bebas, pertemuan diskusi/rapat tertutup, propaganda, jumpa pers, foto dukungan, pembagian selebaran, penggalangan dana, doa bersama /KKR. Aksi ini terjadi di Jayapura Kota 56 aksi, Kabupaten Jayapura 18 aksi, kab. Yahukimo 3 aksi, Kab. Pegunungan bintang 4 aksi, Kab. Mimika 6 aksi, Kab.Jayawijaya 19 aksi, Kab. Dogiyai 2 aksi, Kab. Nabire 1 aksi. Aksi-aksi yang terjadi tersebut didominasi oleh aksi dari kelompok KNPB dan ULMWP.
Sepanjang tahun 2023, Penegakkan hukum yang dilakukan Ops Damai Cartenz sebanyak 98, terdiri dari 65 tahap penyelidikan dan 33 tahap penyidikan. 25 berkas diantaranya telahdinyatakan lengkap (P-21).
Proses penegakan hukum dilakukan terhadap 33 orang KKB. Dengan uraian sebanyak 29 orang telah tahap II (penyerahan tersangka dan barang bukti ke JPU) antara lain Uras Telenggen, Annis Taplo, Kopi Tua Heluka, 2 (dua) orang dilimpahkan ke POM TNI AD (Pratu Melkias Sodegau dan Prada Melkias Sodegau), 1 (satu) orang tahap I (atas nama Tanggu Doronggi) ,” ungkapnya.
Untuk penegakkan hukum, lanjutnya terhadap KKB mengakibatkan 19 KKB tewas, berhasil menyita 32 pucuk senjata api, 1.279 butir amunisi, 25 unit magazen, 107 alat komunikasi, 31 bilah senjata tajam, 334 barang lainnya (atribut, bendera dll) dan kami telah berhasil menduduki/menguasai sebanyak 42 titik markas KKB.
Sedangkan proses hukum terhadap KKP dilakukan kepada 7 (tujuh) orang tersangka, dengan uraian 2 (dua) orang sudah Tahap II (Agus Kosay, Benius Murib) dan 5 (lima) orang masih proses sidik (Person Murib, Aris Wenda dll).
Jika dibandingkan dengan Operasi Damai Cartenz 2022, maka terjadi peningkatan pada proses penegakan hukum sebanyak 41 gakkum (dari 57 menjadi 98 atau meningkat 72 %). Terjadi peningkatan terhadap jumlah anggota KKB yang diproses hukum sebanyak 21 orang (dari 12 orang di tahun 2022 menjadi 33 orang di tahun 2023 atau meningkat 175 %). Terjadi peningkatan terhadap hasil sitaan senjata api sebanyak 31 pucuk (dari 1 pucuk menjadi 32 pucuk). Juga terjadi peningkatan terhadap sitaan amunisi sebanyak 1096 butir (dari 183 butir amunisi menjadi 1279 butir atau meningkat 598 %). Jadi secara umum dapat saya simpulkan bahwa hasil penegakan hukum Operasi Damai cartenz 2023 secara keseluruhan meningkat dibanding tahun 2022 ,” ujarnya.(Redaksi)