Kapolda Ungkap Faktor Penghambat Penanganan Kasus Dogiyai

oleh -608 views
oleh
Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw.

Kilaspapua, Jayapura – Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw mengungkap faktor yang menghambat anggota dalam penanganan kasus pengeroyokan yang menewaskan Yus Yunus di Jalan Trans Papua, Kabupaten Dogiyai, pada Minggu (23/2/2020).

Menurut Jenderal Bintang Dua asli Papua ini, keterbatasan personel menjadi kendala anggota dalam menangani kasus tersebut. Selain itu, jarak tempuh antara  Kabupaten Nabire dan Kabupaten Dogiyai juga menyulitkan anggota membantu perkuatan ke lokasi kejadian.

“Ada beberapa faktor yang menjadi kendala anggota dalam menangani kasus terebut, yakni keterbatasan personil dan jarak tertempuh antar Nabire-Dogiyai selama 7 jam sehingga menghambat anggota untuk membantu perkuatan dilokasi,” beber Waterpauw, Senin (2/3/2020).

Kapolda menegaskan bahwa kasus Dogiyai merupakan kecelakaan ganda, di mana almarhum Demianus Mote yang menggunakan sepeda motor menabrak babi kemudian berbenturan dengan truk almarhum Yus Yunus.

Bahkan, jasad Demianus Mote sempat terseret truk sejauh 12 meter  yang melaju dari arah berlawanan di Jalan Trans Papua. Meski demikian, mantan Kapolda Sumatera Utara ini menyayangkan tindakan masyarakat yang melakukan kekerasan terhadap Almarhum Yus Yunus.

“Artinya ada kecelakaan ganda di situ, almarhum Yus Yunus ini yang membantu memberitahukan kepada kepolisian bahwa ada kecelakaan, tapi yang disayangkan datang masyarakat lalu melakukan kekerasan terhadap almarhum Yus Yunus, padahal sudah ada anggota dari Polsek yang berupaya melindungi,”  ungkapnya.

Sementara berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan yang diperolehnya bahwa aparat kepolisian telah berusaha melindungi, namun karena situasional, sehingga nyawa pengemudi truk tidak tertolong.

“Sebagai kapolda saya sudah perintahkan dari Propam melakukan pemeriksaan. Mungkin hasilnya besok sudah bisa dilaporkan, tapi kami tetap meminta pertanggungjawaban anggota kenapa sampai mereka tidak mampu melindungi,” tuturnya. (muslih)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *