Kilaspapua, Jayapura- Menteri Sosial,(Mensos) RI, Tri Rismaharini melakukan peletakan batu pertama pembangunan korban gempa Jayapura tahun 2023. Pembangunan rumah itu berada diwilayah Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Jumat (13/10/2023).
Mensos Risma kepada wartawan mengatakan, setelah peletakan batu pertama ini maka pembangunan rumah bagi korban gempa Jayapura akan dimulai sekalian mengurus surat-surat pertanahan di BPN Jayapura.
Ditanya soal pembiayaian, Mensos Risma lupa sebab pertama sekali akan dibangun di Keerom namun karena akses jalan sulit sehingga dicari lagi lokasi lain dan akhirnya ditemukanlah lokasinya di Koya Barat namun sumber pembiayaannya berasal dari Kemsos RI dengan tipe rumah 36.
“ Yang dibangun 72 unit rumah tipe 36 diperuntukkan bagi korban gempa di Kota Jayapura beberapa waktu lalu yang rumahnya menempati sekitar lereng Dok V atas distrik Jayapura Utara. Saya tidak mau membangun kembali rumah ditempati itu sebab disitu rawan longsor ,” ujarnya.
Target penyelesaian, Mensos Risma menjelaskan, sekitar 8 bulan dan itu dimulai setelah peletakan batu pertama dengan luas tanah 2 hektar. Maka itu diharapkan pembangunan segera diselesaikan agar bisa ditempati korban gempa yang tinggal di Dok V atas Jayapura Utara ,” jelasnya.
Kemensos Bekali 7 Guru Mengajar di SD Saminage Dan Hemer Helenga
Kemensos membekali 7 guru mengajar di SD Inpres Saminage dan Hemer Helenga, Distrik Yahukimo,Papua Pegunungan. Hal itu diketahui, setelah Mensos RI menyerahkan bantuan dukungan operasional Pendidikan kepada 7 guru di SD Inpres tersebut.

Mensos Risma mengatakan, selama ini guru-guru tidak ada yang mau mengajar di SD Inpres itu disebabkan besarnya tantangan yang dialami mereka seperti, tidak ada gaji diberikan.
“ Saya coba bantu mereka dengan gaji dan operasional yang diberikan Kemensos termasuk peralatannya juga serta keberangkatannya kesana. Jika ini tidak diberikan, mereka akan menempuh kesana dengan berjalan kaki selama 3 hari ,” katanya.
Uskup Jayapura, Mgr Yanuarius Theofilus Matopai You mengapresiasi bantuan Mensos kepada 7 guru yang akan mengajar di SD Inpres Saminage dan Hemer Helenga.
Uskup mengaku bahwa, sebelum bantuan ini diberikan tepatnya dibulan Juli tahun 2023 dia melakukan kunjungan ke Saminage sebab sebagian besar disitu umat beragama katolik.
Disana, saya menemukan ada 3 SD dan 1 SMP namun gedungnya tidak ada. Yang menjadi heran, 3 SD sudah sekian lamanya dan ada gedung sekolahnya tetapi tidak ada guru padahal ada banyak anak usia sekolah disana sehingga tidak bisa sekolah dan akhirnya sekolah itu lumpuh.
Dari keadaan itu, saya menjalin komunikasi dengan Mensos Risma dan menceritakan kesulitan ditemukan itu. Hasilnya, Mensos Risma siap memberikan dukungan bantuan kepada 7 guru. Meskipun itu, dirinya tetap akan berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Yahukimo terkait hal ini dalam arti jangka panjangnya seperti apa ,” ucapnya.(Redaksi)