PMKRI Berharap Aparat Menindaklanjuti Laporan Ujaran Kebencian Ismail Asso

oleh -831 views
PMKRI dan sejumlah organisasi katolik dan perwakilan pastor melaporkan Ismail Asso atas ujaran kebencian ke Ditreskrimum Polda Papua .(Foto. Istimewa)

Kilaspapua, Jayapura- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKRI) Jayapura berharap aparat menindaklanjuti laporan ujaran kebenciaan Ismail Asso ,  Anggota MRP Papua Pegunungan yang sebelumnya telah dilaporkan ke Ditreskrimum Polda Papua oleh sejumlah organsasi Katolik dan perwakilan Pastor.

Maka itulah, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKRI) Jayapura, Jasman Yaleget, menghimbau umat Katolik agar bisa menahan diri.

“Harapan kami kepada umat Katolik di tanah Papua, bisa menahan diri dan tidak membuat tindakan yang berlebihan karena laporannya masih diproses dan ditindaklanjuti oleh aparat keamanan, ,”imbaunya dalam release yang diterima Redaksi Kilaspapua.Com, Jumat (16/2/2024).

Jasman mengaku melaporkan saudara Ismail Asso bersama saudaranya Min Asso, karena telah mencederai atau menyebutkan Bapak Uskup Jayapura dengan kata-kata yang tidak beretika dan bermoral di setiap grup (WhatsApp) yang dibagikan ,” ujarnya.

Menurut Jasman Yaleget, Laporan tersebut bukan tak hanya dari  Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia PMKRI, tapi juga dari Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) , Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA), Orang Muda Katolik (OMK) dan perwakilan para pastor termasuk warga biasa juga ikut datang melaporkannya.

“ Tindakan tersebut ada hal lain yang mungkin diciptakan dalam suasana hari ini, oleh karena itu, kami dari semua umat dan tokoh Katolik meminta semua umat untuk menahan diri, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan bersama ,” imbuhnya.

Ketua Pemuda Katolik Komda Papua, Melianus Asso mengungkapkan, Pak Ismail Asso sebagai ustad (tokoh agama), telah mencederai umat Katolik dan juga semua umat yang ada di Tanah Papua.

“Kami merasa kecewa atas pernyataan yang disampaikan dan kami merasa bahwa itu pernyataan yang salah, pernyataan yang keliru,” ungkapnya.

Pastor Paroki Gereja Katolik St. Fransiskus Asisi APO , Pastor Paulus Tandilinting, OFM juga ikut menyesalkan pernyataan  Ismail Asso yang dimuat disalah media online Jubi

Menurut dia, Bapak Uskup Jayapura Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You menyampaikan agar pemerintah jangan memaksakan membangun kantor gubernur di atas tanah Walesi, tapi harus berkomunikasi dulu.

“Karena suka tidak suka masih ada persoalan atau pro kontra, jangan memihak ke salah satu sehingga tidak menimbulkan masalah. Gereja atau warga tidak menolak pembangunan tapi hendaknya hal itu diselesaikan dengan baik dan bijaksana,” katanya mengutip pernyataan Uskup Jayapura.

Pastor Paulus Tandilinting pun mengingatkan,  bahwa uskup adalah simbol dari gereja katolik sedunia, karena uskup itu tidak dipilih oleh umat tapi langsung ditunjuk dari Roma, sehingga ketika menyerang uskup berarti sama dengan menyerang dan menghina orang katolik ,” ingatkannya.

Mantan Ketua BEM Uncen Yoops Itlay mengakui perwakilan umat dan OKP komunitas Katolik Papua termasuk juga yang melaporkan ujaran kebencian Ustad Ismail Asso kepada Uskup Jayapura Mgr Yanuarius Theopilus Matopai You di media sosial WhatsApp (Wa) grup Wamena Empowerment.

“Kami meminta agar masalah ini segera diselesai melalui jalur hukum, dikarenakan persoalan agama bukanlah hal yang mudah di atasi di Negara ini ataupun tanah ini, sehingga kami meminta agar Ustad Ismail Asso mempertanggung jawabkan perbuatannya,” tegasnya.

Sekedar diketahui, informasinya bahwa  proses  hukum terhadap Ustad Ismail Asso sementara berjalan sehingga kita harus bersabar.(Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *