Tolak aksi demo penolakan DOB, Yanto Eluay : Tidak boleh ada aksi-aksi yang meresahkan diwilayah adat kami

oleh -586 views
Ondofolo Kampung Sereh, Yanto Eluay.(Foto. Tinus)

Kilaspapua, Sentani- Tokoh adat Kabupaten Jayapura, Yanto Eluay dengan tegas menolak aksi demo penolakan DOB tanggal 3 Juni. Karena menurutnya, aksi itu akan mengganggu situasi kamtibmas.

“Di atas wilayah adat kita tidak boleh ada aksi-aksi atau kegiatan yang meresahkan masyarakat. Karena kami berharap seluruh aktivitas di kabupaten Jayapura khususnya di kota Sentani bisa berjalan secara normal seperti biasanya,” ucap Yanto Eluay saat ditemui wartawan di Pendoponya, Rabu (1/6/2022).

Yanto yang juga menjabat sebagai Ondofolo kampung Sereh mengatakan, yang terlibat dalam aksi-aksi ini paling banyak itu adik-adaik Mahasiswa. Oleh karena itu, Yanto menyebutkan kalau mau sampaikan aspirasi tolong sampaikan dengan cara-cara yang santun.

“Tunjukkanlah intelektual kalian (Mahasiswa) untuk menyampaikan sesuatu yang dianggap sebagai aspirasi dari masyarakat Papua, karena dengan begitu ada sopan santun yang baik,” paparnya.

Ia menegaskan lagi bahwa, Tokoh Adat kabupaten Jayapura dengan tegas menolak adanya aksi-aksi demo di wilayah adat Kabupaten Jayapura,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen mengungkapkan, aksi demo penolakan DOB 3 Juni 2022, khususnya di Kabupaten Jayapura tidak mendapat izin dari pihak keamanan.

“Untuk menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten Jayapura, maka kami tidak mengizinkan melakukan aksi tersebut,” ucapnya.

Katanya, aksi ini kan tujuannya untuk menyampaikan aspirasi di DPRP, kalau di kabupaten Jayapura mungkin hanya titik kumpulan untuk menuju ke DPRP, sehingga pihaknya menyikapi untuk tidak ada pergerakan menuju DPRP.

“Tujuan aksi tersebut itu tujuannya ke wilayah kota Jayapura karena Kantor DPRP disana. Sehingga kami menyikapi untuk tidak ada pergerakan masa dari Sentani menuju kota Jayapura,” ungkapnya.

Lebih lanjut, jika ada aksi yang berlangsung di sejumlah titik di Sentani, pihaknya akan memberikan himbauan kepada pendemo untuk bubar secara baik-baik, tetapi kalau tidak mau bubar maka pihaknya akan paksakan bubar.

“Kalau para pendemo masih bertahan atau tidak mau bubar, maka kami akan bubarkan secara paksa,” ujarnya.

Kata dia, untuk mengamankan aksi tersebut maka pihaknya akan melibatkan pihak TNI AD dan AU, tetapi juga akan dibekap oleh personil dari Polda Papua.

Tak lupa ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Jayapura dihimbau untuk tidak mudah terprovokasi dengan aksi tersebut,”tutupnya. (Tinus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *