Kilaspapua, Jayapura- Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 yang akan berlangsung di Provinsi Papua yang dijadwalkan digelar di bulan Oktober mendatang diperkirakan akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, baik dari para pekerjaannya maupun panitia pelaksanan.
Tokoh Masyarakat Kimaam, Kabupaten Merauke, Paskalis Imadawa mengajak untuk menyukseskan PON, saya perlu kita harus sukseskan, apalagi Kabupaten Merauke merupakan salah satu penyelenggara PON. Jadi kita harus suskeskan, tidak ada kata untuk tolak PON,” tegasnya, Selasa (30/3/2021).
Lanjutnya, kucuran dana yang sangat besar untuk pembangunan dan pelaksanaan PON di Provinsi Papua sudah pasti akan memberikan efek ekonomi yang begitu baik, jika semua pihak dilibatkan dalam penangannya.
“Dengan PON jalan-jalan dibangun, stadion Katalpal yang tadinya kurang berfungsi diperbaiki sehingga kelihatan luar biasa sekarang, ini karena adanya PON 2021. Kalau tidak ada PON di Merauke tidak bisa jadi salah satu penyelenggara,” ucapnya.
Menurutnya, mungkin kita punya Stadion Katalpal itu begitu saja, mungkin dia sudah runtuh, mungkin sudah tidak berfungsi sama sekali, tapi hanya dengan penyelenggaraan PON oleh pemerintah Pusat, Provinsi dan daerah kucurkan dana, makanya bisa membangun stadion dengan megah dan ada juga stadion yang dibangun di Kebun Coklat, itu dorang bilang apa disana untuk stadion motor cross,” ujarnya.
Maka dari itulah, sikap atau rasa ingin menolak pembangunan terutama PON adalah gaya yang tidak seharusnya diperlihatkan karena penyelenggaraan iven tersebut menyangkut nama baik daerah dan akan memberikan dampak yang sangat luar biasa terutama dibidang ekonomi. Perputaran uang akan berlaku dan menambah pendapatan asli daerah yang sudah pasti akan kembali ke masyarakat dalam bentuk pemberdayaan dan pembangunan.
“Itu yang harus kita pikir bersama dan kita perlu terima, berjiwa besar untuk terima PON, tidak ada kata untuk kita tolak PON karena ini menyangkut prestasi dan aset. Ini kan menambah pendapatan daerah, dan jelas ada putaran uang yang besar, bisa triliunan dan ini bisa menolong dan membantu karena sudah pasti bisa menyerap tenaga kerja yang banyak, mungkin jangka waktu dua bulan itu bisa dibayar belasan hingga puluhan juga perorang, anggota panitia dan itu ribuan tenaga yang diserap,” katanya.
Oleh sebab itulah, berkaitan dengan hal itu, Paskalis menyarankan agar putra-putri asal Merauke harus dilibatkan dalam kepanitiaan dan tenaga kerja dalam pembangunan inftrastuktur dan pelaksanaan PON.
“Coba diseleksi, cari lebih khusus anak-anak Papua agar bisa jadi panitia, supaya penyerapan tenaga kerja orang asli Papua lebih banyak karena isu menolak ini bukan orang non Papua, tapi orang asli Papua. Jadi, dicari mereka agar terlibat dan merasa memiliki, itu yang perlu saya sampaikan dan tidak perlu ditolak,” sarannya(Adv)