Klasis Waibu Moi Gelar Seminar Jejak Pekabaran Injil di Sentani, Bahas Sejarah Pekabaran Injil

oleh -762 views
Suasana seminar jejak pekabaran injil di Sentani yang digelar di Gedung gereja jemaat Ebenhaezer Yakonde.

Kilaspapua, Sentani- Seminar bertajuk jejak pekabaran injil di Sentani yang digelar Klasis Waibu Moi disepakati akan dilaksanakan konferensi pekabaran injil. Seminar tersebut digelar di gedung gereja jemaat Ebenhaezer Yakonde dengan dihadiri 7 klasis dari wilayah I Sinode GKI ditanah Papua, Kamis (18/4/2024).

Ketua klasis GKI Waibu Moi, Pdt. Billy Hokoyoku kepada wartawan mengatakan,  tujuannya agar pekabaran injil dirayakan pada 1 tanggal saja dan tidak sendiri-sendiri sebab injil datang kepada orang Sentani.

“ Nantinya semua orang Sentani bisa merayakan hari pekabaran injil di satu tanggal saja setiap tahunnya. Makanya untuk menyepakatinya, akan dibuat konferensi sehingga dengan itu semua orang bisa tahu ,” katanya.

Ketua Klasis Sentani, Albert Suebu mengungkapkan, ini menjadi satu titik jalur pekabaran injil sehingga kami telah melakukan suatu penetapan atau kesepakatan untuk melanjutkannya ke forum yang lebih besar tentang penentuan tanggal pekabaran injil didaerah Sentani.

“ Meliputi Sentani Timur, Sentani Tengah, dan Sentani Barat. Kalau di Sentani Barat kampung yang paling ujung itu di Kampung Yakonde ,” ungkapnya.

Albert juga tak memungkiri masih ada perbedaan sejarah tentang masuknya tanggal pekabaran injil di Sentani. Kalau di Sentani bagian barat disepakat masuk lewat jemaat GKI Ebenhaezer Yakonde dan itu dibuktikan dengan jejak sejarah. Selain itu, terdapat juga tugu masuknya injil yang diresmikan oleh Barnabas Suebu sewaktu menjabat sebagai Gubernur tingkat I Provinsi Irian Jaya.

“ Di Sentani Tengah disebutkan, juga ada sejarah pekabaran injil. Disitu ditetapkan 1 Mei 1926 sebagai injil sehingga semua persepsi tentang masuknya injil diwilayah Sentani disepakati dilaksanakan konferensi pekabaran injil yang akan digelar paling cepat tahun 2025 sebab ditahun 2026 -2028 sudah mulai dilaksanakan 1 abad (100 tahun ) injil di Sentani ,” ucapnya.

Ketua panitia jejak pekabaran injil di Sentani, Alpius Toam menjelaskan, ini dilakukan karena masuknya injil ada menyebutkan dari kampung Pulende ( kampung Ifar besar)  dan kampung Yakonde. Makanya harus disatukan apalagi tersisa 2 tahun kedepan sebab ditahun 2026 akan dirayakan 100 tahun injil di Sentani. Oleh sebab itu, seluruh orang Sentani harus bersatu dengan merayakan secara meriah. Supaya 1 titik, makanya harus dipusatkan di satu tempat dan itu akan dituangkan dalam konferensi pekabaran injil yang pelaksanaannya nanti akan dijadwalkan,” jelasnya.(Redaksi)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *