APD Tidak Tersedia, Pelayanan Kesehatan di Waropen Ditutup, Ini Tanggapan Kadinkes

oleh -1.003 views
Kadinkes Kabupaten Waropen saat meninjau Puskesmas Waren sebagai salah satu pusat pelayanan pasien Emergency dan Rawat Inap.(Foto. Rich)

Kilaspapua, Waropen- Pelayanan kesehatan di kabupaten Waropen pada waktu belakangan ini mendapat kendala. Hal itu disebabkan, ditutupnya beberapa pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di daerah Waropen yang akhirnya menimbulkan kekecewaan dan kecemasan warga yang hendak berobat tidak mendapatkan pertolongan medis.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan,(Kadinkes) Kabupaten Waropen Marthinus Sararawani, S.Pd saat di konfirmasi awak media membenarkan adanya penutupan puskesmas sementara akibat belum tersedianya fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) sebagai penunjang perlindungan diri para petugas kesehatan dalam mengantisi penularan Covid-19 yang dimungkinkan terbawa oleh pasien.

“Pelayanan sempat terkendala karena kami tidak mau mengambil resiko dengan mengorbankan tenaga medis yang belum dilengkapi APD, kita lihat di Jakarta saja dokter yang sudah mengunakan APD masih tetap dapat terpapar Virus Corona, apalagi petugas kita yang belum memiliki APD, jadi saya tidak mau mengorbankan petugas kita yang sangat terbatas ini,” ucapnya.

Untuk saat ini, Marthinus menyebutkan, bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas sudah mulai berjalan memberikan pelayanan kepada masyarakat, dimana pada setiap Puskesmas telah dibuatkan sekat pelindung antara pasien dengan petugas medis dengan plastik di beberapa ruang Puskesmas agar, tidak terjadi kontak langsung sebelum mengetahui riwayat penyakit dan perjalanan pasien. Namun teknis penanganan pasien mengalami perubahan seperti halnya penanganan UGD dan Rawat Inap yang saat ini dipusatkan di Puskesmas Waren.

” Setelah kita melengkapi APD dengan Keterbatasannya, Petugas kesehatan saat ini sudah melakukan pelayanan kepada masyarakat, tetapi untuk UGD dan Rawat inap kita Pusatkan di Puskesmas Waren karena petugas kita terbatas dan harus bertugas juga di Gugus Tugas Covid-19,” ungkapnya.

Lanjut Marthinus, untuk tenaga dokter di kabupaten Waropen saat ini sangat terbatas keberadaannya, Dia menyebutkan hanya ada delapan dokter yang bertugas,dimana enam diantaranya merupakan dokter Umum sedangkan dua lainnya Dokter Gigi.

Terkait banyaknya keluhan masyarakat, sambungnya  yang disampaikan lewat media sosial, mantan Kepala Kesbangpol ini minta supaya setiap postingan yang tidak berdasar tidak serta-merta dibagikan di media sosial, tatapi lebih baik ditanyakan langsung kepada petugas maupun mendatangi pos kesehatan agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

“Saya berharap kalau ada masyarakat yang ingin bertanya atau mengetahui informasi layanan kesehatan baiknya datang langsung ke posko Covid-19 di Nonomi kita siap melayani 24 Jam, kalo lewat media sosial tidak menyelesaikan masalah,” tutupnya. (Rich)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *